PENGARUH PENEMPAAN DAN PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KETAHANAN KOROSI PADA MODIFIKASI BAJA LATERIT A-588

High strength low alloy (HSLA) yang diaplikasikan menjadi baja tahan cuaca merupakan terobosan terbaru untuk menghasilkan sifat mekanik dan ketahanan korosi tinggi. Modifikasi Baja Laterit dengan penambahan kadar nikel diterapkan proses termomekanikal (TMCP) berupa kombinasi penempaan panas perlakuan fokusan penelitian ini. Sampel digunakan A-588 hasil investment casting telah ditambahkan sebesar 1, 2, 3% kemudian diproses pembebanan 100 ton pada temperatur 1050 ℃. Nikel berfungsi sebagai penstabil austenit. Variabel yakni (1) langsung pendinginan udara, (2) dilanjutkan pemanasan 750 ℃ diikuti cepat. Karakterisasi material menggunakan uji metalografi, keras, tarik, polarisasi. Pada sampel tempa panas+pendinginan pertambahan hingga mempengaruhi nilai fraksi fasa ferrit-perlit terbentuk, ukuran butir ±0,1 mm, penurunan kekerasan 185,22 BHN, kekuatan 554 MPa, pertambahkan elongasi 29.1%. Sedangkan panas+perlakuan air, menyebabkan terbentuknya dislokasi lath martensit+ferrit+retained austenite, 236,18 852 24,7%. Fasa retained austenite memiliki efek merusak mekanis.